Memang sulit ketika harus hidup dalam komunitas yang beragam. Namun menjadi si mala kama karna kita tidak bisa lepas dari kehidupan dalam suatu komunitas.
Memang inilah hidup yang harus dijalani, mampu atau tidak harus terus malaju. Sisi-sisi dalam masyarakat yang mungkin selama ini jarang ditemui atau mungkin sama sekali tak ditemui, di sinilah akan ditemui semuanya. Baik ataupun buruk sesuatu itu pastilah akan kita temui.
Dalam masyarakat pedesaan, mungkin kita masih menemukan tradisi-tradisi luhur nenek moyang yang terus dipertahankan, Kearifan Masyarakat. Namun pertanyaannya apakah tradisi-tradisi baik nenek moyang itu sekarang benar-benar terjaga dengan baik atau malah sebaliknya atau mungkin telah sirna dimakan oleh kemodernan zaman…?
Saat ini mungkin kita akan berusaha belajar untuk menggali kearifan masyarakat tersebut. Kearifan yang selama ini diagung-agungkan. Tapi masih adakah kearifan tersebut atau tinggal sisa-sisanya saja atau mungkin telah hilang sama sekali? Terus kepada siapa kita akan belajar? Ataukah kita akan menggali sendiri dengan kemampuan kita?
Inilah yang menjadi keprihatinan banyak pihak dimana kearifan masyarat itu sekarang telah mulai luntur. Mereka banyak melupakan tradisi-tradisi nenek moyang bahkan telah meninggalkannya.
Masyarakat kita sebenarnya memiliki kearifan yang agung dimana di dalamnya tersimpan sebuah tata kehidupan yang benar-benar arif dan bijaksana. Hal semacam itu tidak kita temui dalam masyarakat selain di Indonesia. Rasa kegotong-royongan, saling menolong dan saling berbagi adalah bentuk-bentuk dari kearifan itu. Sekarang semua telah terbuai dalam kesibukan masing-masing, sehingga hal-hal semacam itu sedikit-demi sedikit mulai ditinggalkan.
Kita ini adalah pewaris dan bukan orang lain yang akan melanjutkan kearifan tersebut. Kita mendapatkan sebuah warisan yang berharga namun banyak di antara kita tidak menyadarinya. Seiring berkembangnya zaman, semoga kita selalu dapat menjaga dan meneruskan nilai-nilai kearifan tersebut.[]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar